Di sepanjang perjalanan menuju kediaman orang tuanya, Evelyn lebih banyak melamun di dalam mobil, sembari menatap jalanan di sebelah kirinya.
Ketidak munculan Ziel saat ia pamit pulang tadi, membuat ia sedikit bersedih. Pasalnya, ia selalu bersama dengan lelaki itu saat kembali pulang ke kediamannya.
Penolakan Ziel untuk mengantarnya pulang juga, membuat ia sedikit memunculkan pikiran buruk lain. Meski tidak ada kewajiban bagi lelaki itu untuk mengantarnya kemana pun ia pergi --tidak seperti ucapan kakek Rifki atau Opah Harsa, yang mengharuskan Evelyn selalu pergi dengan Ziel-- gadis itu tidak memungkiri bahwa ada sesuatu yang hilang saat kepulangannya kini.
"Ia pasti ada janji dengan perempuan itu." Batin Evelyn berbicara. Ia masih meyakini jika Clara 'lah yang membuat Ziel menolak m
