Han menatap kepergian ayahnya dengan penuh kedengkian. Masa mudanya direbut, kisah cintanya dihancurkan, persahabatannya dilarang itu cukup menyakitkan bagi Han yang selama ini selalu patuh pada ayahnya. “Tidakkah papa melihat bahwa putranya tekanan batin? Selama hidup aku tidak pernah melihat sekali pun papa menyuruhku untuk melakukan yang menguntungkan diriku, semuanya telah menjadi ketentuan papa. Tidak ada satu hari pun aku bisa membantah, Nongshim menjadi ancaman untukku,” ucap Han dengan air mata yang sudah mengering di pipinya. Hidup Han bagaikan sesuatu yang sudah direncanakan, jika kata orang anak adalah rezeki, tapi tidak untuk Ye-Jun. Anak adalah robotnya yang harus menuruti semua perintah dan ucapannya itu tanpa membantah sedikit pun. Jika robot saja bisa rusak, bagaimana de