Tok...tok...tok
Suara pintu yang lumayan keras itu membuat Ae Ri tersadar dari tidurnya dan melihat ke arah pintu.
Baru saja tidur beberapa menit, namun ada saja yang mengganggunya agar ia tidak bisa tidur cepat.
“Iya tunggu!” ucap Ae Ri dengan suara khas orang bangun tidur, ia mengintip di lubang pintu ternyata itu adalah Jung Hwa yang terlihat sedikit panik.
Ae Ri langsung membukakan pintu tersebut dan menatap Jung Hwa dengan tatapan datar.
“Masuklah, wajahmu jelek kalau terkejut seperti itu,” kata Ae Ri yang sudah tahu bahwa Jung Hwa sedang ketakutan melihat banyaknya wartawan di lantai dasar.
“Astaga anak ini! Kau buat apa sampai wartawan sebanyak itu menunggu di lantai bawah hah?! Apa yang terjadi?” tanya Jung Hwa dengan heboh.
Ae Ri tak menjawab ia melihat ke arah bingkisan yang sepertinya makanan.
“Ah kebetulan sekali kau membawakanku makanan, aku sangat lapar sekali sampai lupa kalau belum membeli makanan sebelum pulang,” kata Ae Ri kemudian merampas plastik itu dengan cepat membuat Jung hwa terkejut lagi untuk sekian kalinya.
Jung Hwa hanya menggeleng saja melihat ke arah Ae Ri yang masih memakai gaun limited edition itu.
"Apakah itu gaun mahal yang di televisi itu?” kata Jung Hwa menanyakan kebenaran matanya bahwa matanya memang selalu mengenal barang-barang mahal dan bermerk.
Ae Ri mengangguk membenarkan seraya menyuapi mulutnya dengan corndog.
Mata Jung Hwa langsung membulat karena Ae Ri mengangguk. Pria itu langsung memegangi gaun tersebut ingin menyentuh barang mahal.
“Astaga kain ini benar-benar berkualitas, lembut sekali dan bahannya sangat adem tidak membuat kulit gatal dan...” ucapan Jung Hwa terpotong ketika Ae Ri meliriknya sinis.
“Ah maafkan aku. Aku hanya ingin melihat dan menyentuh pakaian mahal karena seumur hidup aku tidak pernah menyentuh barang-barang mahal karena harga barang itu bisa membiayai hidupku 5 bulan,” kata Jung Hwa dengan wajah yang terlihat tidak enak.
Ae ri menghela napasnya pelan dan menghentikan aktivitas makannya.
“Apa kau sudah melihat berita hari ini? Aku sudah melakukan hal yang memalukan,” kata Ae Ri sambil memberikan ponselnya dan memperlihatkan berita eksklusif hari ini yang berhasil membuat Jung Hwa terkejut.
Pasalnya diberita itu tertulis bahwa orang nomor satu di perusahaan Nongshim melamar seorang gadis yang tak lain adalah Ae Ri.
Bahkan ada beberapa topik hangat yang ingin orang tahu. Masyarakat ingin tahu siapa sosok perempuan yang menjadi kekasih Han sekaligus tunangan Han itu.
“Hah? Omaigat! Jadi kau adalah tunangan Han? Bagaimana bisa kau nekat pulang sendiri padahal Han tidak di sampingmu? Apa kau tidak tahu bahwa Han mempunyai fans fanatik yang bisa saja membunuhmu karena merasa bahwa kau tidak pantas? Apalagi jika seseorang tahu latar belakangmu," kata Jung Hwa membuat Ae Ri berhenti mengunyah.
Apa yang dikatakan Jung Hwa memang ada benarnya sekarang ia adalah tunangan Han dan itu tentu saja membuatnya diincar oleh fans fanatik Han jika mereka merasa bahwa dirinya tak pantas menjadi tunangan Han.
“Astaga, tapi aku hanya berpura-pura tunangan dengan Han.”
“Tapi, orang tahunya kau adalah tunangannya terlepas dari kau berpura-pura atau tidak.” Jung Hwa mengingatkan itu.
Ae Ri hanya bisa terdiam, memang benar seharusnya ia memikirkan akibatnya dari berpura-pura menjadi tunangan Han. Memang maksud mereka untuk membatalkan rencana Kyung Mi dan Ye-Jun, namun dampaknya pada dirinya bukan Han.
“Tapi, aku tidak tahu bahwa Han mempunyai fans fanatik seperti itu, jadi aku menerimanya saja,” kata Ae ri yang benar-benar tidak tahu bahwa Han mempunyai fans fanatik seperti itu.
“Ah entahlah, aku juga baru tahu kalau Han mempunyai fans fanatik karena akhir-akhir ini Nongshim menjadi berita hangat,” kata Jung Hwa sambil meminum segelas soda yang berada di meja.
Ae Ri hanya bisa mengangguk-angguk paham. Entahlah sepertinya ia bermaksud untuk tidak berhubungan dengan Han lagi, namun malah terjerat lebih jauh lagi karena hal ini. Malah semua orang sudah tahu kini bahwa ia adalah tunangannya Han.
“Sepertinya kau akan menjadi hot gosip dan rating tertinggi membuat orang penasaran tentang latar belakangmu,” kata Jung Hwa yang membuat Ae ri semakin panik.
Belum lagi kalau publik tahu bahwa Ae Ri adalah anak dari Kyung Mi yang perusahaannya telah bangkrut pasti ia akan sangat dihujat karena orang berpikir bahwa ia hanya memanfaatkan Han sebagai uang berjalannya.
Ae Ri langsung cepat-cepat mengambil ponselnya yang berada di sofa dan menelepon Han. Namun, ponsel tersebut tak aktif membuat Ae Ri sedikit geram disaat-saat genting seperti ini.
“Huh, aku tidak akan memaafkan Han jika ia meninggalkanku begitu saja. Lihatlah sekarang ponselnya tak bisa dihubungi!” kata Ae Ri dengan geram
“Sepertinya kau sudah jatuh cinta pada Han hingga kau meneleponnya dan mengkhawatirkan pria itu,” kata Jung Hwa dengan nada menggoda Ae ri.
“Apakah kau sungguh menggodaku dengan perkataan seperti itu? Benar-benar tak bisa di percaya!” ucap Ae Ri yang langsung memelototi Jung Hwa.
Dilain sisi Han langsung tertunduk, ia tidak bisa menatap Ye-Jun yang benar-benar sudah marah pada dirinya.
“Aku memberikanmu kepercayaan, namun kau malah bertunangan dengan gadis itu! Kau pikir kau siapa bisa melangkahi papa?? Aku bisa saja membuat jabatanmu turun lagi, tapi itu percuma saja karena papa sudah kecewa sama kamu! Batalkan pertunangan itu atau kau akan menerima akibatnya!” teriak Ye-jun dengan suara yang keras membuat Han sedikit tersentak.
“Aku hanya menyelamatkanmu dari Kyung Mi. Ae Ri sendiri mengatakan padaku bahwa Kyung Mi memang ingin membuat perusahaan kita bangkrut dan kita melarat seperti mereka. Jadi, akan lebih baik jika seperti ini,” kata Han yang masih bersikeras bahwa keputusannya yang ia ambil tepat.
“Astaga anak ini, kau pikir maksud aku memberikan kebangkrutan untuk perusahaan Cheil Dedang apa hah? Aku membuat kebangkrutan itu karena aku ingin Kyung Mi berada di bawah kakiku mengemis padaku dan menikah denganku, sejak dulu aku mencintainya melebihi apa pun. Namun, saat itu semua tercapai kau malah membuatnya batal dan hancur. Bagus sekali!” seru Ye-jun dengan wajah yang menahan emosinya.
Mendengar pengakuan ayahnya membuat Han terkejut karena selama ini tentu saja pastinya sang ayah tak mencintai ibunya.
“Kau tidak mencintai ibuku?”
“Tentu saja tidak, aku menikahi ibumu karena orang tua kami menjodohkan, Kyung Mi adalah cinta pertamaku!” kata Ye-Jun dengan lantang ia tidak ingin menutupi apa pun lagi yang seharusnya Han tahu.
Han tercengang mendengar ucapan lantang milik ayahnya itu, idolanya sejak dulu tersebut ternyata busuk dan tak pantas dijadikan seorang idola.