Pintu sebuah apartemen terbuka. Satu menit yang lalu ada sebuah ketukan hang membuat sang pemilik melesungkans senyum dan segera membukakan pintu itu. Dan senyum itu terkembang kala menatap wanita cantik berambut pendek sebahu yang berdiri di depan mata. "Akhirnya kamu datang. Hampir aja telat," ujar Alvin sembari menatap arlojinya. Liona yang tahu bahwa tindakannya kali ini adalah sebuah kebodohan, tidak lagi berpikir saat semua ingin ia akhiri secepatnya. Ia hanya ingin hidupnya kembali damai. Baik permasalahan dengan Alvin dan hubungan gelapnya dengan Aga. Iya, hubungan terlarang itu juga ingin ia akhiri. Liona tidak mampu menyakiti siapa pun lagi. Ia ingat saat sebelum memutuskan untuk datang ke apartemen Alvin, semua apa yang ia dengar justru membuat hati itu terluka. Membuat