Dua Puluh Sembilan

1328 Kata

"Aku sudah bilang, kalau ada apa-apa atau Asih hamil, jangan mencariku." Dengan kesal Laras mematikan telepon dari sang ibu. Anton menghampiri istrinya, ia paham jika Laras sangat terpukul melihat adiknya seperti itu. Namun, kekecewaan dirinya membuat ia tak mau tahu urusan Asih. "Sabar, bagaimana pun dia ibumu. Dan Asih adikmu. Kamu nggak boleh begitu, kasihan Asih buruk dukungan dari kamu juga Kakaknya." Dengan lembut Anton mengusap punggung Laras. "Mas, tapi ibu sejak dulu nggak bolehin aku mendidik Asih, tinggal sama kita biar kita yang urus karena ibu ngurus bapak yang sakit-sakitan. Katanya biar ibu saja, dimanja terus. Nah, nyatanya, lihat, kan?" Laras terus saja mengomel. Anton juga tidak bisa menyalahkan Laras. Karena kekecewaannya pada sang ibu, membuat ia tidak mau ikut camp

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN