Dua Puluh Satu

1376 Kata

Tangan ini mengepal keras saat Ayu mengatakan banyak yang menunggunya menjadi janda. Sial sekali, pantas saja dia berani menggugat cerai dariku. Belum lagi mereka semua pria yang lebih mapan dariku. Kesal aku dibuatnya hari ini. Niat hati membuat dia kesal, malah aku yang merasa terbakar hati ini. Dia masih istriku, tapi kenapa seolah-olah sudah berpisah dariku. Belum lagi Mba Laras yang berada di pihaknya. Semakin menjadi saja dia sepertinya. Harusnya, dia marah dan cemburu. Semua di luar dugaanku. Aku harus cari tahu dari Mba Laras siapa Pak David itu. Apa hanya sekadar klien atau memang sudah kenal dari dulu, tapi malah aku tidak tahu. Memang semenjak menikah, aku membatasi pergaulannya. Smaa sekali tidak boleh berkomunikasi dengan teman prianya. Dan Ayu pun menuruti kemauanku. A

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN