“Bapak, saya minta maaf atas nama Shalsha. Dia memang suka refleks kalau lihat makanan gak habis.” Seorang dengan jabatan structural tertinggi setelah Danu di meja itu yang bicara. “Hahaha, gak papa. Lagian memang benar kalau saya gak boleh sia-siakan makanan. sudah habis sekarang,” ucap Danu menghabiskan semuanya. Sadar kalau sang istri masih kesal dan marah atas apa yang dia katakan barusan, Danu segera mengalihkan perhatian. “Shalsha nanti ikut ke Rektorat ya, ada buku Ibu Ukilah yang dititipkan ke saya.” “Saya harus ngajar, Pak. Nanti saja,” ucapnya malas kalau harus melangkah ke Rektorat. “Oh iya saya lupa kalau ada di perpustakaan Universitas bukunya. Saya titip disana. Kalau Perpustakaan kan gak jauh. Saya perlu ngobrol dulu soalnya.” Sang ketua prodi sudah menginjak kaki Shalsh