Saat pertama kali dokter memvonis Luna buta, gadis itu menangis berhari- hari. Jay hanya bertemu dengan Luna sesekali saat menjalani sesi terapi. Setiap kali itu pula ia selalu melihat Luna menangis. Satu hal yang membuat semua orang terkejut dengan keputusan Luna untuk tidak melakukan pengobatan lagi. Ia butuh donor kornea tapi, memilih untuk tidak mencarinya.
“Aku takut kalau aku buka mata semua kejadian buruk itu bakal muncul lagi. Aku takut akan membuat kesalahan lagi. Aku takut semua orang membenciku. Aku sudah mencelakai orang lain. Bagaimana aku bisa hidup dalam keadaan baik-baik saja?”
Tidak ada yang bisa mengalahkan kehendak Luna dan semua orang memilih untuk menghormati pilihannya. Pilihan untuk tetap seperti ini kendati pada akhirnya ia harus merepotkan orang lain. Kendati h
