Dimas memandang wajah istrinya yang sudah terlelap, ada bekas luka gigitan di bibir ranum istrinya dan itu karena ulahnya semalam. Dimas menghela nafasnya, dadanya terasa sesak menyesali perbuatannya. "Ngghhhh.... " Dimas bangkit, istrinya sepertinya akan bangun,"Sayang... " Difa menoleh, lalu ia mendesah kesal pada pria di sampingnya. "Kamu mau apa?Mau minum? " Difa melihat ke sekelilingnya, hanya ada Dimas di sana tak ada suster atau orang lain. "Di mana suster?" "Tidak ada, hanya ada aku yang akan merawatmu, katakan kamu mau apa?" "Ck... "Difa mulai meringis menahan sakit di perutnya. "Sayang kamu kenapa?"Tanya Dimas khawatir, pria itu menggenggam tangan istrinya namun lagi-lagi Difa menepis tangannya. Akhirnya Dimas hanya bisa mengelus perut istrinya,"Sayang apa sakit? "