Dimas baru saja tiba di apartemennya, ia baru saja pulang dari Surabaya setelah mencari investor untuk proyeknya. "Ck... Bagaimana Dim? " Dimas menghela nafasnya, "Besar harapanku Yo, sejauh yang ku tahu, perusahaan ini bersaing dengan Darma corp, jadi bisa di pastikan mereka tak akan terpengaruh dengan tekanan dari Darma corp. " "Aku tahu, tapi apa mereka mau berinvestasi sebesar itu? " "Kita lihat saja lusa, semoga mereka mau bekerja sama dengan kita. " Rio mengangguk, "Ya sudah, kamu istirahatlah, sudah berapa hari kamu tidak tidurkan. " "Ya... " "Aku pulang, ingat jangan minum-minum, kamu tak cukup kuat dengan minuman laknat itu. " "Ya... " Rio menghela nafasnya lalu pergi meninggalkan Dimas sendiri di apartemennya. Dimas bangkit dan menuju kamarnya, lalu pria itu merebahka