Difa baru selesai merias Cika dengan cantik. Saat menyisir dan mengepang rambut Cika, wanita itu membayangkan putrinya, andai putrinya masih ada, mungkin hal seperti ini akan ia lakukan setiap hari. "Wah cantik sekali Aunty. " Seru Cika saat melihat hasil karya Aunty Difa di cermin. "Ya... "Hanya itu jawaban Difa, mengingat putrinya membuat ia kembali tak menyukai Cika. Difa berbalik, menyembunyikan air matanya, "Aunty mau ke kantor, kamu kan belum mulai sekolah jadi istirahatlah." Cika menggeleng, "Cika mau ikut Aunty ke kantol. " Difa menghela nafasnya, ia ingin pergi ke kantor untuk melupakan rasa tak sukanya pada gadis kecil itu. "Maaf Cika, hari ini Aunty ada banyak pekerjaan,Cika bisa main sama mba Inah di rumah, Banyaklah istirahat supaya besok bisa sekolah. " Cika menggel