Dimas menggenggam tangan Difa, ia menghela nafasnya sesaat, "Sayang, tadi siang untuk pertama kalinya kita bertengkar seperti itu, dan aku tak mau itu terulang lagi ke depan. " Difa menunduk, ia sadar jika tadi siang dia terlalu berlebihan pada Dimas, "Maaf... "Lirihnya. Dimas menggeleng, "Tidak tidak, bukan kamu yang salah, aku yang salah, aku yang tidak bisa tegas menghadapi masalah. " "Dan soal rindu, jujur aku sempat terbuai dengan wajahnya dulu yang sedikit mirip denganmu, tapi demi Tuhan bukan karena aku jatuh cinta dengan gadis itu, itu hanya karena aku terlalu merindukanmu sehingga aku sedikit betah berlama-lama dengannya. " "Tuh kan... "Kesal Difa ingin menarik tangannya namun Dimas menahannya. "Sayang, dengar baik-baik kata-kata ku, aku bilang karena wajahnya sedikit mirip