Ternyata, walau sulit layaknya mencari jarum dalam tumpukan jerami, pada akhirnya bisa ketemu juga. Ya, akhirnya ... Agatha pun bisa menemukan momen di mana dia akan diajak pergi bersama sang kekasih hati untuk berkencan ke salah satu restoran impiannya. Ini adalah momen yang ditunggu-tunggu. Bagi Agatha! Bukan bagi Boy! Jadi, Agatha yang saat ini sudah berada di rumah, dia cukup duduk manis sambil menanti ajakan dari Boy. “Hemm ....” Dia menata rambut dan menyisirnya menggunakan jari. Duduk di kursi ruang tengah menghadap pada televisi mati sambil melihat-lihat ponsel. Matanya tak fokus dengan apa yang ia lihat, tapi telinganya lebih fokus untuk mendengar suara mobil, karena ia sedang menunggu kedatangan suaminya. “Jam ... enam lebih, seharusnya Boy sebentar lagi sampai,” gumam