“Boy!” jerit Agatha sambil mendorong pria itu menjauh. Napas mereka naik turun dengan kemeja yang dikenakan Boy sudah tak karuan bentuknya. “Kenapa?” tanya Boy yang enggan menjauh. Walau Agatha mendorong tubuh besar pria tersebut, tetap saja dia mendekat lagi dan mengimpit Agatha ke dinding kantor. “Ada apa denganmu?” tanya Agatha penuh kecurigaan. Boy tersenyum miring. “Memang kenapa? Bukankah kau menyukainya?” Agatha terdiam, membuang muka dengan mata sinis melirik pada Boy. “Kau sengaja menggodaku karena ingin tidur denganku, bukan? Kau ingin dapat anak dariku agar keturunanmu nanti merupakan pewaris keluargaku? Aku sudah tahu taktik rendahan wanita sepertimu!” Sebuah tamparan keras mendarat pada pipi Boy. Agatha jelas tersinggung! “Atau ... tidak?” Boy melanjutkan kata