Alice bertopang dagu. Menatap tirai hujan yang tampak jelas terlihat dari balik kaca. Alice jadi ingat cerita dari seseorang--entah siapa dan sejak kapan; bahwa ketika kita bisa melihat celah kecil sebelum datangnya hujan, kita bisa melihat cuplikan masa depan di sana. Alice tidak tahu apakah itu memang benar atau cuma mitos--atau jangan-jangan hanya mimpi yang ia tafsirkan sendiri. "Alice. Makan." Terkesiap, Alice kembali berpijak pada realita. Di depannya, ada Levin yang tengah menyuap sarapan ke dalam mulut. Alice menatap piringnya sendiri. Masih utuh. Dia kehilangan selera makan. Menatap sekeliling, suasana tampak ramai. Semua berkumpul di sayap kanan hotel untuk sarapan. Alice bisa melihat Clara, Kaffa, dan beberapa orang yang tengah mengambil sarapan. Sedangkan paman dan bibinya