Janji makan malam

1038 Kata

Amara memilih pergi menggunakan bus daripada taksi seperti yang selalu dianjurkan Pram. Selain jauh lebih mahal, taksi menggunakan AC dan sering membuat Amara mual saat perjalanan. Beberapa saat duduk di pojok, Amara mulai mengantuk. Ia menguap sembari menatap keluar jendela bus. Haruskah ia tidur? Perjalanan sampai ke kampus cukup lama, mungkin 40 menit, itupun kalau tidak macet. Amara hampir terlelap, tersenyum sembari memainkan cincin di jemari manisnya. Tapi kesenangan itu hilang saat ia melihat sosok pria paruh baya yang berjalan di seberang jalan. Gadis itu nyaris menjerit, berdiri dari tempat duduknya untuk memastikan kalau penglihatannya tidak salah. "Bapak?" bisik Amara tanpa pikir panjang mengetuk pinggiran bus. Untung saja di dekat pintu belakang ada kondektur yang berteriak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN