Cincin pernikahan 1

1183 Kata

Sebelum meninggalkan Amara di apartemen, ia mewanti-wanti penjaga di depan gerbang kalau ia tidak akan menerima tamu apapun alasannya. Syukur saja setelah diancam, penjaga itu mau mengerti. Ia bilang, waktu itu ia terpaksa mau mengikuti permintaan Ny Rose karena butuh uang. Apa boleh buat, Pram paling lemah kalau urusan sosial orang lain. Alih-alih memarahi, penjaga itu malah diberi uang tunai. Amara hanya menggelengkan kepala, antara kagum juga tidak habis pikir dengan sifat dermawan suaminya. "Aku pergi dulu. Kalau butuh makan atau apapun, pesan lewat aplikasi saja, ada sejumlah uang di laci, ambil saja seperlunya," bisik Pram mengulurkan sebuah kunci pada Amara. "Maaf, aku tidak bisa mengantarmu ke atas, takut telat. Semakin cepat aku pergi, semakin cepat juga aku kembali. Tidak masal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN