17

1440 Kata
Erika menemui Alden. Mereka berbicara tentang foto foto yang ada di situs perusahaan.   "Gue yakin, papi dibalik semua ini," "Jangan seperti itu, mungkin saja bukan Pak Mark, Al," Erika berusaha untuk tidak berburuk sangka. "Gue udah yakin. Lo tunggu disini dulu, gue mau ketemu papi," Alden beranjak pergi. Erika memeluk Alden dari belakang. "Jaga emosi. Amarah tak menyelesaikan masalah," "Semoga," "Jangan Al. Keras dilawan keras, hanya akan menambah masalah,"   Alden hanya mengaggukan kepalanya. Berusaha membuat Erika tenang, dia tau Erika juga sama sepertinya khawatir tentang hubungan mereka.   **********   Sudah 3 jam Alden meninggalkan kantor. Erika gelisah sedari tadi dia tak tenang, dia harus mengambil keputusan. Dia tak mungkin membuat hubungan ayah dan anak renggang hanya karena dia. Tapi dia juga berfikir, jika dia yang mengalah bagaimana dengan Alden. Erika mencintai Alden, bagi Erika restu dari orang tua sangat penting, dia tak mungkin egois hanya memikirkan perasaannya sendiri saja.   Erika memutuskan untuk kembali ke apartement. Dia masuk ke apartement Alden tapi ruangan tersebut gelap. Erika menunggu Alden di apartementnya.   "Sayang apa lo baik baik saja? Gue di apartement lo. Gue mengkhawatirkan lo Al"   Erika mengirimkan pesan pada Alden.   "Gue baik baik aja sayang... tunggu gue, gue akan datang untuk lo"   Erika bernapas lega, Alden baik baik saja. Rasa khawatirnya sungguh sangat berlebihan. Erika masuk kamar Alden, tidur di ranjang Alden.   *********   Erika bangun dipagi harinya, merasakan sebuah tangan memeluk pinggangnya.   "Jangan bergerak, aku masih ingin lebih lama diposisi ini. Aku masih ingin tidur"   Erika membalikan tubuhnya melihat wajah tampan Alden. Sangat tampan, wajah tampan ini membuat dia jatuh cinta dan tak ingin berpisah dari Alden.   "Bangun nanti kita terlambat kerja Al" "Kita ga usah balik kantor lagi. Gue dan lo dipecat haha... kita nikmati saja waktu kita berdua sayang" "Apa!!! Dipecat!!! Bagaimana bisa?" "Iya dipecat tapi tenang aja, untuk masa depan kita tak akan ada masalah. Gue punya usaha sendiri, gue punya restoran kecil dan beberapa saham di beberapa perusahaan. Hebat kan gue?" "Iya gue tau. Kekasih berondong gue memang paling hebat" Erika tertawa, dia mencoba untuk menghibur Alden. Dia tau Alden pasti kecewa tapi dia tak ingin banyak bertanya. Dia tak ingin menambah beban Alden. "Gue balik apartement dulu yaa, mau ganti mandi, ganti baju dan masak buat lo" "Lo mandi dulu yaa" "Lo masak di apartement gue aja, gue kangen masakan lo Ana" "Iya" Erika tersenyum... baginya Alden sudah kembali padanya itu sudah cukup.   Alden melihat ke Erika dengan sedih... sangat sedih.   "Maaf Ana"        "Maaf Ana"   Alden dan Erika sarapan bersama. Tertawa bersama seakan mereka tak ada masalah. Seakan semua beban tak ada dihubungan mereka. Mereka menghabiskan waktu berdua di apartement hanya berdua.   "Bagaimana besok kita kerumah orang tua lo"tanya Alden "Hmm boleh" "Sekarang gue hanya ingin menghabiskan waktu berdua dengan lo" Alden memeluk Erika dengan manja. "Iiih manja banget sih" Erika tertawa dan membalas pelukan Alden. "Ana kalo kita punya anak lo pengennya berapa?" "Berapa yaa?? Pengennya sih ga banyak banyak. 2 atau 3 gimana?" "3 aja? Gue pengennya 6" "Hah 6. Ga ah lo pikir gue kucing, beranak pinak sebanyak itu" "Biar seru hahaha"   Alden dan Erika tertawa bercanda bersama. Saling menggoda. Alden melumat bibir Erika dengan mesra. Menjilati leher Erika. Secara perlahan tangan Alden menuju ke p******a Erika. Meremas p******a Erika dengan perlahan, Erika mendesah. Alden membuat tubuh Erika meremang.   "Ana pengeeeen" "Pengen apa?" "Maaaasaaaaaa lo ga tau sih gue pengennya apa" ujar Alden cemberut "Jangan katakan lo pengen itu yaa" Erika menjewer kuping Alden "Aduuh sakit Ana. Apa beda nya sih nanti sama sekarang. Kan gue tetap akan nikahi lo, gue akan tetap bertanggung jawab" "Tidak!!!" kata Erika dengan tegas   Alden diam, dia memang tak tahan jika harus berdekatan dengan Erika. Tubuh Erika selalu berhasil membuat miliknya berereksi.   "Yaa udah sana lo balik ke apartement lo. Gue ga tahan kalo begini terus sama lo. Gue bisa gila harus nahan terus begini" "Hahaha tahan dong, jangan begitu. Biar nanti lebih pas malam pertama kita lebih seru" "Kelamaan. Kapan kita married Ana??" "Gue udah ga tahan. Lama lama gue bisa mati muda kalo kayak gini" ujar Alden sambil menjambak rambutnya sendiri "Sabaaar sayang... bila saatnya tepat kita pasti akan menikah" Erika memeluk Alden dengan erat. "Gue milik lo. Selamanya milik lo Al" "Tentu aja lo milik gue. Pokoknya lo cuman milik gue"   Tak ada kata yang bisa diceritakan betapa bahagianya hati Erika. Bersama berondong yang membuatnya jatuh cinta, tak ingin berpisah. Alden memeluk Erika dengan erat, berusaha untuk selalu membuat Erika tertawa dan bahagia. Baginya bahagia Erika merupakan kebahagiaannya.   Erika tidur dipelukan Alden. Alden belum tidur, dia memikirkan hubungannya dengan Erika.   Flashback   Alden segera menemui papi nya   "Hmm kamu datang juga Alden" "Apa maksud papi dengan semua ini? Apa mau papi?" Alden berbicara dengan emosi. "Hahaha kau memang anak pintar, sudah bisa tau maksud papi. Papi sudah melakukan penawaran yang terbaik untuk Erika tapi dia menolaknya. Papi tak ingin masa depannya dengan karir yang bagus akan sia sia dan berakhir jadi sekretarismu. Dan kau berhak mendapatkan pasangan yang lebih baik dan lebih cantik dari pada Erika" "Walau seperti apapun tapi yang aku cinta hanya Erika" "Kau akhiri hubunganmu dengan Erika atau kau akan papi pecat jadi CEO. Kau anak pintar Alden, kau tau mana yang terbaik untukmu. Tinggalkan Erika dan jadi pewaris ku" "Aku memilih Erika papi" "Dasar anak kurang ajar!!! Kau lebih memilih wanita itu dari pada papi mu sendiri!!! Kau akan kehilangan seluruh warisanmu jika memilih Erika!!!" "Aku tak peduli dengan warisan atau uang dari papi. Uang tidak bisa membeli kebahagiaanku" "Tapi semua perlu uang tanpa uang cintamu yang sekarang bisa hilang terkikis waktu. Wanita tak hanya butuh cinta tapi juga materi" "Aku tak peduli. Aku yakin selama aku dan Erika bersama, apapun akan kami hadapi" "Baiklah Alden jika itu kemauanmu. Mulai sekarang kau bukan pewarisku. Kau tak pantas menyandang nama keluarga Davidson dan kau juga perempuan itu aku pecat dari Pt. Pan Pasific"   Alden pergi dengan amarahnya, dia tak akan membiarkan siapapun memisahkannya dengan Erika.   Alden tak kehilangan akal, benar kata Mark kalau hanya modal cinta hubungannya dengan Erika akan kandas. Alden menghubungi pamannya di London.   "Alden apa kabarmu?" Sapa Uncle Josep "Baik uncle... uncle aku punya masalah"   Alden menjelaskan masalahnya dengan Mark Davidson.   "Datanglah ke London bersama calon istrimu. Uncle akan membuka cabang baru di Canada. Kamu akan uncle percayai untuk memegang perusahaan disana. Perusahan ini juga ada saham dari mamimu Rosi" kata Josep adik dari Rosi mami Alden   Alden bersyukur, hubungannya dengan Erika tak akan mendapatkan halangan yang berarti. Restu Mark tidak Alden perdulikan. Dia akan meminta restu dari orang tua Erika, dia akan menikahi Erika apapun resikonya.   Flashback Off   ************   Keesokan harinya...   Erika dan Alden pergi menemui Evan dan Ella orang tua Erika. Alden sengaja menemui mereka untuk melamar Erika menjadi istrinya.   "Om Evan tentu sudah mengenal saya sejak lama. Maksud kedatangan saya kesini untuk melamar Erika menjadi istri saya" "Apa kamu sudah pikirkan dengan matang segala resiko yang harus kamu hadapi. Hubungan kalian tidak semudah itu, Mark Davidson tentu tidak akan menyetujui hubungan kalian. Kami hanya orang biasa bukan orang berkuasa dan pengusaha sukses seperti Mark Davidson" "Saya dan Mark Davidson sudah tidak mempunyai hubungan apapun. Saya sekarang hanya orang biasa seperti Erika, saya bukan dari keluarga pengusaha dan berkuasa lagi om Evan. Saya hanya Alden"   Evan dan Ella terkejut mereka tak menyangka cinta Alden begitu besar pada Erika. Erika tak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya dengan perkataan Alden. Dia tak tau kalau Alden memutuskan hubungan dengan keluarganya hanya demi dia.   "Al tidak bisa seperti ini. Aku tak bisa Al" "Saya setuju" perkataan Evan membuat semua mata melihat kearahnya. "Apa maksud papa?" tanya Erika bingung "Saya menghargai dan mengapresiasi niat baik Alden melamar Erika. Kamu bisa mengambil keputusan dan resiko yang luar bisa demi putriku. Lelaki seperti mu yang memang cocok dengan putriku yang mandiri ini" "Tapi pa... Alden tak bisa begitu, tentu pak Mark akan sangat kecewa" "Diam kamu Erika. Tentunya kamu sudah tau resiko bersama Alden. Kalau memang kamu mencintai Alden juga kamu tentu sudah memikirkam segala hal yang membuat hubungan kalian lebih baik atau akan berakhir begitu saja" "Iya pa... aku menerima Alden seperti apa adanya dirinya" "Kapan kalian akan menikah?" tanya Ella yang sedari tadi diam mendengarkan mereka berbicara. "3 bulan lagi. Saya akan menikah dengan Erika di Canada. Sekarang saya ingin bertunangan dengan Erika dan membawa Erika ke Canada" "Kenapa membawa Erika ke Canada"   Alden menceritakan tentang tawaran uncle nya Josep.   "Baiklah saya setuju. Kapan kalian tunangan?" tanya Evan "Sekarang. Saya sudah menyiapkan cincin ini untuk Erika" Alden berdiri dari tempat duduknya dan berlutut di depan Erika. "Erika Anatashia will you married me"   Erika lagi lagi terkejut dengan sikap dan perbuatan Alden yang begitu tiba tiba. Alden melamar dirinya.   "Yes i will Al"   Alden memeluk Erika di depan kedua orang tuanya. Evan dan Ella tersenyum akhirnya anak perempuannya akan menikah juga.   *********   3 hari kemudian   Setelah acara pertunangan singkat yang disaksikan orang tua Erika, Alden dan Erika akan berangkat ke London, setelah dari London mereka akan ke Canada.   Saat perjalanan ke bandara, Alden mendapat telepon mendadak. Alden merasa resah, dia melihat Erika.   "Ada apa Al? Kenapa kamu gelisah seperti itu?" "Ana aku ada urusan sebentar, kamu duluan kebandara. Hanya sebentar dan aku akan menemuimu dibandara setelah 1 jam" "Hati Al..." "Tunggu aku sayang... tunggu aku, aku akan datang" "Aku akan menunggumu..." "Aku mencintaimu Ana, sangat mencintaimu, tunggu aku sayang"      
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN