Malam itu ternyata Elsa pergi ke suatu tempat dimana ia mendapatkan perhatian dan merasa lebih dihargai. "Sialan, argh! Apa apaan mereka itu. Beraninya muncul di depanku dengan tampilan mesra seperti itu, huh aku benar benar muak!" Makinya di dalam mobil, sambil tetap mengendarai mobil dengan kencangnya. Perempuan lemah lembut itu akhirnya menunjukkan sisi gelapnya tatkala merasa cemburu setengah mati. Dalam perjalanannya, Elsa membanting ponsel miliknya hingga terpental ke jok belakang. Tentu saja membuat ponselnya mati, tetapi ia tak peduli dengan itu. Hatinya memburu ingin segera sampai di apartemen milik Devan, dan melampiaskan semuanya pada pria itu. Elsa seperti kerasukan setan, ia benar-benar tidak tahu harus bagaimana untuk mengontrol emosinya itu. Pulang ke rumah pun percuma,