Bimo segera membantu, dia membukakan kursi roda. Tapi, Shino membopong Ashley, dengan santai. "Sudah siap, tuan," ujar Bimo. "Kau saja yang pakai, aku akan menggendongnya," celetuk Shino. "Apaan sih, malu." Ashley wajahnya, langsung memerah. "Kenapa malu, suka-sukaku." Shino terus berjalan menggendong Ashley, Bimo hanya tersenyum di belakang. Dia mulai mengekor, dengan mendorong kursi roda yang kosong. "Ternyata, memang dia bisa romantis juga. Aku pikir dia hanya bisa tegas, dingin." Bimo tersenyum, sambil bergumam sepanjang jalan. ”Bimo jangan banyak bicara, seperti perempuan saja kau," tegur Shino. Bimo nyengir kuda, dia terkejut Shino memperhatikan gerak geriknya. "Tuan, bolehkah saya turun. Jujur malu sekali, semua mata memandang. Seakan mereka mentertawakan, saya," k