Seorang ajudan Danian, memasuki ruang kerja Danian dan menghadap Danian dengan santun. Pria berkulit kuning langsat itu membungkuk hormat pada Danian yang duduk tegas menatapnya. Bahu Danian benar-benar tegak, selain Danian yang tak lagi menangis sekalipun kedua matanya masih terlihat merah bahkan sembam. Danian berangsur berdiri, telunjuk tangan kanannya agak mendorong sebuah lembar foto dan tak lain merupakan foto Billy, ke hadapan ajudannya. “Kumpulkan semua informasi tentang orang ini, termasuk informasi mengenai orang tuanya dan juga pekerjaan mereka.” Sekalipun apa yang ia lakukan cukup membuat lega, kehancuran itu tetap Danian rasa. Orang tua mana yang tidak hancur setelah mengetahui anaknya dihancurkan dengan sengaja? Jadi, jangan salahkan Danian bila Danian juga akan menghancurk