“Enggak mungkin ....” Nabila gemetaran dalam duduknya. Ia menatap Gracy, selaku lawan bicaranya, di antara keraguan yang juga sudah sampai melahirkan rasa takut. Gracy yang duduk di hadapan Nabila, mereka hanya dipisahkan oleh meja kayu, berangsur menghela napas dalam. “Pernikahan mereka benar-benar menjadi perbincangan banyak orang dan sampai diliput oleh banyak media, Bil!” Ia berusaha memberikan pengertian. Tatapan Nabila mulai nanar sekaligus basah. Wanita yang sempat menjalin rumah tangga selama satu bulan bersama Fean tersebut, terlihat sangat terpukul. “Itu Dara, dia anak Danian dan Azura, yang tentu saja lebih cocok menjadi anak Fean!” Kali ini Gracy menghela napas lebih santai. Ia mengangkat pundaknya, kemudian kedua tangannya, menegaskan bahwa ia sungguh tidak tahu menahu. “Ny