Jani terheran melihat Axel yang tiba-tiba diam membisu dengan pandangan kosong. Ia mengibas-ngibaskan tangannya ke hadapan Axel yang tengah melamun. "Hei!" sentak Jani. Axel pun tersadar dari lamunan. Salah tingkah karena Jani memandangnya heran. "Sorry!" ucap laki-laki itu seraya menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak gatal. "Kau kenapa?" tanya Jani. Melipat kedua tangannya ke d**a. "Tidak. Aku tidak apa-apa!" jawab Axel tergesa-gesa. " Terima kasih atas waktumu. Maaf aku buru-buru." Axel segera putar badan. Beranjak mendekati mobilnya. Meninggalkan Jani yang masih keheranan akan sikapnya. "Tu orang napa, sih? Tadi ngebet banget mau ngomong ama aku. Sekarang malah buru-buru pergi ninggalin. Emang bener yang Aileen katakan. Sifatnya gak bagus. Selalu bertindak sesuka hati. Dia kira,