Matahari sudah mulai terik. Terasa panas bila sinarnya menyapa kulit. Siang hari mulai merangkak. Menenggelamkan pagi yang tadinya terasa sejuk. Banyak manusia yang berlalu lalang di lorong-lorong rumah sakit itu. Mereka terdiri dari pengunjung, para dokter dan juga perawat rumah sakit. Datang ke sana tentu mempunyai maksud tertentu. Kini, Aileen tengah disibukkan oleh aktivitasnya. Di ruangan dokter Arya, ia direpotkan oleh beberapa jenis obat-obatan yang harus ia bungkus dan ia beri label jadwal konsumsi. Tentu itu semua akan ia persembahkan kepada pasien yang saat ini tengah mereka tangani. Wajahnya yang kecut tanpa senyuman membuat dokter Arya melirik heran. Namun dokter Arya enggan menanyakan apa yang menyebabkan wajah wajah asistennya itu berubah muram. Sebab ia juga melihat raut wa