Ibarat ombak yang menghantam batu karang, seperti itulah perasaan Aileen saat ini. Ia membeku dengan sejuta kekuatan yang ia miliki. Bertahan dalam diam. Namun, jika ditelaah, sebenarnya ia rapuh. Deruan nafas keduanya semakin bersatu dengan detak jantung mereka yang terdengar lebih cepat. Wajah manis yang terdekap itu, semakin memperdalam pejaman matanya. Terperdaya oleh suasana yang tercipta dari lawan jenis yang mengekang tubuhnya. Dan ketika keduanya tenggelam dalam konteks yang terwujud hingga hampir saja bibir mereka saling tertaut, sebuah suara yang tak asing di telinga Aileen, memekik. "Aileen!" Teriakan itu menghentak mereka. Aileen dan Axel seketika tersadar. Mereka sama-sama membuka mata. Menoleh ke sumber suara. "Jani?" Aileen bergumam dengan posisi wajahnya yang masih b