"Maukah kamu menjaga Ajeng seumur hidup kamu ?" Ibra bingung mendengarnya, entah ini adalah pertanyaan ataukah permintaan. "Saya tahu kamu menyukai Putri saya, dan kalau kamu tidak keberatan saya ingin meminta kamu menikahi Ajeng." "Aunty setuju Ibra," suara Viza datang menghampiri mereka. "Kau mencintai Ajeng, dan Pak Dimas harus pergi ke Berlin untuk pengobatan Tika, lebih baik Ajeng di titipkan dengan kamu dengan catatan kalian sudah halal. Bukan begitu Pak Dimas ?" tanya Viza dengan senyuman manisnya dan Dimas menjawab dengan anggukan memang itu adalah yang dia pikirkan juga. "Lebih baik kamu akui apakah kamu mencintai Ajeng atau tidak di depan Pak Dimas, masalah lainnya biar aunty yang mengurusnya." Ibra menelan ludahnya berat ketika di tanya masalah seperti ini, dia dan Ajeng masih