“Lagian kamu pake baju punya istri saya.”
Walaupun habis dipukul, pria bernama Nova itu terus menerus mengangguk membiarkan dirinya disalahkan. “Iya, gak papa, Pak. Emang saya yang salah. Mana rambutnya panjang gini.”
“Lain kali cukur itu rambutnya. Kalau mau datang kesini jangan kayak gitu.”
“Iya, Pak. Iya. Shhh.. aduh sakit, Mbak. Pelan-pelan obatin saya nya,” ucap Nova pada dokter yang dipanggil kesini.
“Mas ke atas dulu ya, Sayang,” ucapnya dengan lembut pada Elea dan mencium keningnya tanpa rasa ragu meskipun ada temen-temannya Elea disana. Gardea memeriksa sang anak yang masih sakit sementara Elea dan teman-temannya malah menatap Nova yang sedang diobati.
“Terima kasih banyak ya, Dok.”
“Sama-sama, Bu. Saya izin mau periksa Non Kira dulu ya.”
Elea mengajak teman-temannya kembal
