Sangkar yang Dibuka

1519 Kata

Elea akhirnya pulang dengan wajah yang tampak lelah. apa yang Septiani dan Reynaldi lakukan itu berhasil melukai hatinya. Elea hanya bisa mencoba menenangkan dirinya sendiri. Dia berusaha untuk tidak membenci dua orang itu terlalu dalam. Karena nyatanya, itu sangatlah melelahkan sekali. “Ibu… mau makan siang apa hari ini?” tanya sang pelayan. “Nanti dulu, Bi,” ucap Elea memilih naik ke kamar dan berbaring di ranjang. Menghirup lama aroma Gardea yang tersisa, dia menangis sendirian disana tanpa ada yang menenangkannya. Elea menangis sampai dirinya tertidur. Harapannya, Gardea datang ketikaa dirinya membuka mata. Tapi nyatanya, malah pelayan mengetuk pintu kamarnya. “Kenapa, Bi?” saat membuka pintu. “Ibu makan dulu ya, nanti kalau Ibu sakit, pasti Bapak khawatir.” “Belum ada kabar, Bi?

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN