Part 11

1070 Kata

Dari lantai dua rumahku, pria yang selama ini aku kira mencintaiku pada akhirnya pergi menemui masalalunya, terlalu jahatkah aku jika aku melarangnya untuk pergi berurusan dengan Nana? Wanita dari masalalunya bahkan dengan alasan anaknya pun aku tetap bergeming hatiku tidak tersentuh. Tidak, aku bukan orang yang minim empati, aku akan menolong orang lain yang membutuhkan bantuanku, tapi tidak dengan Nana, sebagai wanita aku memiliki firasat kuat tentang maksud terselubung kembalinya dia membawa iba atas kehidupan rumah tangganya yang menyedihkan. Menatap bayanganku di cermin meja rias, aku hanya bisa tertawa, derai air mata yang sedari tadi aku tahan kini meluncur bebas tanpa bisa di bendung, di dalam sunyinya rumah yang aku kira istana ini aku menangis sepuas hati, meluapkan sakit hati

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN