Bab 45. Dua Pasien Kritis

1525 Kata

Dimas mendengar suara langkah mendekat. Ia lega ketika itu adalah Andre. "Tunangan aku terluka. Aku harus bawa dia ke rumah sakit." Andre menyisir ruangan dan melihat tongkat baseball di atas lantai. "Seseorang pasti udah pakai itu buat ngelukain gadis itu." Dimas mengangguk. Ia dengan hati-hati menggendong tubuh Luna. Ia mengedarkan matanya karena tak tahu harus ke mana. Sungguh, lorong ini membuatnya merasa pusing. Entah bagaimana Luna mau turun ke sini demi dirinya. Dan kini, Luna terluka separah ini. "Ikuti jalan itu. Anda bisa bertemu Reza di sana. Saya akan memeriksa TKP dan mengumpulkan bukti dulu," kata Andre. "Ya, terima kasih." Dimas mempercepat langkah hingga ia bertemu dengan Reza yang terkaget melihat Luna bersimbah darah di pelukan Dimas. "Tuan! Apa yang terjadi dengan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN