Bab 21. Tuan Cemburu Buta

1463 Kata

Tubuh Luna yang tertarik seketika duduk di atas pangkuan Dimas. Ia tentu terkejut dengan aksi Dimas ini, tetapi ia juga maklum karena Dimas sedang cemburu padanya. "Maaf, Om." Luna bicara lirih. "Aku cuma bercanda, beneran." Dimas mengangkat dagu Luna agar ia bisa menatap wajah cantiknya. "Kenapa kamu kayak gitu? Kenapa kamu harus video call sama cowok tadi? Kamu bahkan pulang dianter sama dia. Kenapa?" "Ehm ... ya, aku cuma temenan sama dia, Om." Luna meyakinkan. "Aku butuh bantuan kak Amir. Dia pinter di bidang ekonomi dan keuangan. Om 'kan minta aku buat ngelola kekuangan bulanan rumah ini. Aku mau kita berhemat." Dimas mendesis pelan. Luna yang sepolos ini memang sungguh menggemaskan. "Kamu nggak perlu minta bantuan orang lain kayak gitu. Kamu nggak perlu berhemat. Kamu bisa belanj

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN