Luna berjalan perlahan sambil menoleh ke kanan-kiri. Ia melewati ruang penyimpanan anggur dan langsung menuju lorong yang pernah ia lewati. Lampu lebih terang dari terakhir kali ia ke sana. Itu adalah hal baik sekaligus buruk. Itu mempermudah langkah Luna, tetapi itu juga bisa menjadi masalah karena keberadaannya bisa langsung diketahui oleh siapa saja yang melihatnya.
Luna menghentikan langkah ketika ia tiba di dekat garasi. Karena ini adalah dinding kaca, ia cemas akan ada orang yang melihatnya dari luar sana.
"Duh, gue mendingan cepet sebelum gue ketahuan udah ambil kunci," batin Luna.
Luna kembali mengedarkan matanya. Ia mencoba mengingat langkah mana yang harus ia ambil. Namun, nyatanya karena ruangan jauh lebih terang, semua juga terasa berbeda. Luna harus menajamkan ingatannya. S
