Adrian turun dari atas menuju ruang makan dimana kedua anak serta Vania istrinya sudah menunggu untuk sarapan. Tapi kali ini Adrian tidak memakai pakaian ke kantor yang sudah di siapkan Vania. Karena memang Adrian tidak ke kantor, ia memilih pakian yang lebih fleksibel dari pada biasanya. Saat turun Vania tidak berani menyapa Adrian, ia sibuk melayani anak-anaknya saja. Adrian tahu kalau Vania sengaja mendiamkannya dan ia bisa lihat bahwa kantung mata Vania bengkak dan terlihat sekali bahwa semalam wanita itu menangis. Adrian jadi merasa bersalah tanpa sadar ia menghela nafasnya. “Ayo Pa sarapan.” Ajak Zahra. Vania tidak bergerak sama sekali guna melayani suaminya itu. Dia diam duduk sambil menyuapi Aska makan. “Saya mau ngomong sama kamu, sebentar ikut saya.” Perintah Adrian pada Vania