TPM-TWENTY NINE

1834 Kata

Evander berjalan sangat tergesa menuju panthouse milik Theodore saat ini, langkah kakinya begitu pasti seakan tak ada keraguan yang menyelimuti hatinya kini. Yang ia pikirkan sekarang adalah dendamnya pada seorang Dimitri yang membuatnya jauh hingga tak terjangkau dengan sang Kakak. "Theo," panggilan dari Evander tak mendapat sama sekali balasan seperti biasanya dari si empu bangunan. Panthouse yang semula ramai dan riang kini justru kini seakan diselimuti kabut hitam pekat yang tak berujung dan sungguh si empu bangunan tak dapat lagi menahan rasa sakit akibat kehilangan wanita yang begitu ia cintai. "Theo." Evander melangkah masuk dan menatap lampu ruang tengah yang padam dan ia baru menyadari semua lampu dimatikan, hanya tersisa lampu temaram di atas sebuah meja di samping TV. Evander b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN