“Hai Dimas ganteng, baru bangun ya?” Aku menyapa pria kecil yang sangat tampan tersebut. Ia belum mau lepas dari pelukan Viona. Wajahnya masih cemberut khas orang bangun tidur. “Dia kalau baru bangun emang seperti ini Ndy, rewel dan maunya di gendong terus.” Dimas memalingkan wajah dan dagunya berpangku pada bahu ibunya. “Sayang, duduk dulu ya. Mama mau bikin susu.” Viona mencoba mendudukkan Dimas di atas kursi makan, tapi pria kecil itu menolak, “Tapi kalau seperti ini, mama jadi susah bikin s**u buat Dimas.” “Biar Windy bantu saja kak, mana s**u Dimas?” Aku menawarkan pertolongan. “Aduh, ngerepotin aja nih. Nggak usah Ndy, biar Dimas aku bujuk dulu.” Tapi Dimas malah semakin mempererat pelukannya. Sepertinya pria kecil ini kurang nyaman dengan keberadaan orang asing di dekatnya. “T