BAB 30 – Rumah Viona

1551 Kata

“Terus sekarang kamu mau kemana?” Aku hanya menggeleng, sebab aku memang belum punya arah dan tujuan. “Bagaimana kalau pulang ke rumah kami saja, kamu tidak keberatan’kan, Bang?” Viona menatap Gilang. Gilang mengangguk. “Ta—tapi aku tidak ingin merepotkan kalian berdua,” jawabku gugup. “Tidak masalah Windy, setidaknya kamu punya tempat istirahat malam ini. Besok kita pikirkan lagi bagaimana selanjutnya.” Viona menggenggam bahuku dan mengusap deraian air mata yang masih mengalir deras. “Ba—baiklah, terima kasih kak.” Aku bangkit dan berjalan menuju motorku. “Windy, ini sudah sangat malam, biar aku saja yang bawa motor. Kamu naik mobil saja, bisa bawa mobil’kan?” kata Gilang, aku mengangguk. Aku pun menyetir mobil menuju rumah Viona. Sesekali aku menatap Dimas yang berada di pangkuan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN