BAB 35 – Canggung

1714 Kata

“Windy, apa kabar?” Suara lembut mbak Nurul menyentak lamunku. Wanita itu bangkit dari kursi tamu, menghampiri dan memelukku yang masih berdiri kaku. “Alhamdulillah, baik mbak,” jawabku dingin. Aku masih belum bisa mengatur irama jantungku. Tubuh ini masih kaku dan seketika kecemasan menguasai otakku. Bukan kehadiran Nurul yang membuatku seperti ini, tapi kehadiran seorang pria yang datang bersamanya. Pria itu duduk di kursi tamu dan masih berbincang dengan Gilang. Ia bahkan tidak melirik ke arahku sedikitpun. Obrolan mereka tampak menyenangkan, seperti tidak ada beban. Terbuat dari apa hati pria itu? Sehingga tak memiliki rasa bersalah sedikitpun terhadapku. Bahkan ketika Nurul mulai menghampiriku, Putra juga sama sekali tak memandangku. Tak terasa, butiran bening keluar lewat retina

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN