munculnya saingan Rayalisa

1272 Kata
Chelsea- gadis asal NTB yang memiliki kulit agak gelap dengan rambut khasnya yang keriting penuh. selama hidup Chelsea selalu diagung-agungkan parasnya oleh keluarga besarnya. namun saat Chelsea bersekolah ditempat yang sama dengan Raya, semua pujian terhadapnya memudar. teman laki-laki selalu saja menghinanya karena tampilannya yang berbeda. sementara teman wanitanya hanya berteman jika ada kepentingan selebihnya hanya bermuka dua. dan anak yang memanfaatkan keadaan Chelsea tersebut adalah genk melisa. berisikan Ella, Ajeng, dan Melissa itu sendiri. katakanlah mereka bagai penyihir keji. selalu saja berbuat semena-mena dan bodohnya Chelsea justru mengagung-agungkan persahabatan yang baru dibentuk itu. "Eh.. Ray..lo boleh berkuasa di eksul PMR tapi gak dikelas! ngerti lo ! bentak Chelsea padaku. yang aku tanggapi dengan pura-pura menguap bosan, sungguh jika ia tak bersikap aneh akupun tak akan mempermasalahkan keberadaannya. bagiku cantik Indonesia beragam dan memang Chelsea cantik untuk ukuran nona timur. "Ngapa siih bo?" sahutku memanggil Chelsea Kribo. jelas membuat gadis itu emosi. "Sialan lo! Sok kecantikan banget sih lo" "Aduh.. sorry to say yes, gue gak sok cantik emang nyatanya gue cantik!" seringaiku dan sengaja berdiri didepannya menonjolkan buah dadaku yang memang tak kecil. "Sialan lo pelac*r !" tanganku sudah berhasil membekap mulutnya, tepat saat ia ingin menghinaku lagi. "lo cari masalah sama gue, oke gue bakal terima tantangan lo!" setelah mengatakan itu aku pergi menghindari kerumunan Melissa and genk. sebetulnya kau tahu jika tadi Chelsea dibisiki oleh ketiga ratu sihir, mereka bilang kalau aku berusaha menjatuhkan Chelsea. Cih... sayangnya aku tak serendah itu. jika memang ingin ribut aku akan lakukan tepat diwajah musuh. sejak saat itu bendera permusuhan berkibar, ke empat orang lucnat itu menjadi musuh sejatiku, membuat aku terkadang malas pergi sekolah. "Ray.. Ray bangun kamu sekolahkan" suara Athalla membangunkanku dipagi hari. "Emm.. males Kak" sahutku sambil cemberut manja. "Kok adeknya kakak jadi pemalas gini sih ?" kembali kak Athalla bertanya sambil memegang pipiku. "Soalnya aku dikataiin disekolah " "What ? Adik kakak yang cantik ini dihina? Body shamming ? Kok bisa ?" tanya kak athalla tak percaya. "Bukan body shamming. Beauty shamming kakak. yah itu karena aku cantik" "Gak ngerti kakak dek?" sahut Athalla menggarukkan kepalanya. "gitu deh kak, kayak ahk si Raya mah dapet nilai A olahraga terang saja karena cantik, Pak Saipulkan emang ganjen sama anak cantik. atau.. pantes ajah Raya jadi ketua PMR dia cantik.emm.. ada lagi. Ahk paling cantik oplas. gitu-gitu deh kak pokoknya" jawab Raya sambil menyontohkan gaya si pembully. "Wah.. gak bener tuh adek aku emang bener-bener pinter olahraga, berbakat jadi pemimpin dan cantik alami" timpal kak Athalla tak terima. "Makaya kak.. coba ajah aku gak cantik" "Dek.. dek disaat cewek-cewek berebut mau cantik kamu malah sebaliknya" sahut kak athalla sambil mengacak puncak kepala Raya. "yaudah sekarang mandi, terus sekolah. Inget masalah tuh kudu dihadapi bukan dihindari. dan kakak tahu kamu udah dewasa pasti bisa bersikap yang terbaik buat kamu sendiri" Setelah kak Athalla menutup pintu kembali, akupun dengan malas pergi ke kamar mandi, benar masalah ku harus ku hadapi sedewasa mungkin dan aku akan membuat ayah-ibu bangga padaku. seperti biasa disekolah aku tak memiliki teman, rayuan maut dari genk melisa membuat semua teman wanitaku menatap jijik kepadaku.sementara anak laki-laki yang selalu datang tak lagi terlihat sejak aku terang-terangan melempar semua hadiah yang mereka berikan. Sekarang apa terlalu berlebihan jika aku berharap punya satu teman akrab ? tak seperti anak laki lainnya masih ada satu orang yang setia mengekor kemanapun aku pergi, ia Rio anak kelas sebelah. ingin ku cincang tubuhnya kalau terus seperti ini. tapi aku tak mau isu yang mengatakan aku wanita jahat benar-benar terjadi. menghadapi genk melisa dan Chelsea dikelas saja sudah membuatku sakit kepala. ditambah cowok lembek yang selalu pasang wajah memelas tiap kali aku usir. dan aku tak pernah menyangka jika Rio juga dekat dengan 4 anak kadal, Chelsea and the genk. mungkin karena mereka cocok tapi aku tak perduli sampai pada hari itu. Rio berjalan ketengah lapangan dan menghampiriku yang sibuk main basket. "Ray.. aku suka kamu. Maukan kamu jadi pacar aku?" teriak Rio keras sampai memenuhi semua gedung sekolah yang berlantaikan tiga itu. "Enggak!" jawabku tak kalah nyaring. bukan aku tak suka dengan Rio tetapi menjadikan ia pacarku rasanya tak mungkin, ia cowok lembek dan cengeng memikirkannya saja aku malas. baru saja dibilang dan sekarang Rio sedang nangis sesegukkan karena aku tolak. bersamaan datangnya Chelsea dan teman-temannya mereka meneriaki aku jahat, kejam dan tak berperasaan. "dasar udah murahan ternyata lo cewek kejamyah " tunjuk Chelsea kepadaku. tak berperasaan ? Justru karena aku punya perasaan tak ingin membuat ia berharap lagi. Maka aku katakan dengan tegas. tapi mahluk-mahluk ini pastinya tak akan mengerti. terlalu kesal membuatku berani menjambak rambut Chelsea penghinaan demi penghinaan yang dilontarkan membuat aku naik pitam. kami bertengkar hebat saling menjambak dan berguling disemen. beruntung aku jago bela diri sehingga biarpun melisa mencoba membantu tetap aku yang menang. "Sialan tuh cewek ! Rambut cantik gue jadi ancur gini" kesal Chelsea di kamar mandi "dah say.. emang gitu mahluk purba " cerca Ella. "Emang tuh dasar " kembali Chelsea kesal matanya bahkan sudah memerah menahan amarah. "Chel.. dipanggil BP tuh" kini suara Ajeng menginterupsi. setelah Chelsea pergi.. "Hahahaaa.. tuh orang gila yak. yang ada dia kali mahluk purba. lo gak liatkan pas Raya jambak dia keliatan banget jeleknya" ledek Melisa. "Iyah .. gilak yah gak nyadar mukanya begitu" sahut Ella "Dia cantik kalo disaingin sama curut" cela Ajeng. dan sialnya aku yang ingin masuk kekamar mandi mendengar semua, aku dan Chelsea sama.. kami sama-sama dibully bedanya pembullyan Chelsea dilakukan secara diam-diam. seperti itu kadang manusia, berusaha saling menjatuhkan kecuali manusia dengan harkat dan martabat yang tinggi. menjunjung tinggi nilai kesopanan dan agama. Setelah aku dan Chelsea dipanggil BP dan dinasihati untuk tak lagi berkelahi serta diminta berjabat tangan akupun pergi dari ruang BP. Melihat Chelsea yang juga pergi. menatap belakang tubuhnya. membuat aku berjanji tak akan lagi bertengkar dengan dia. 3 hari setelah penolakan Rio tak masuk sekolah, dan ia mengirimkan pesan kepadaku bilang mau bunuh diri, sungguh ? aku hanya menghadapi dengan santai apa mungkin ada orang yang rela mati karena cinta ditolak ? tetapi tidak dengan Chelsea ia bahkan melabrak mejaku setelah mendapat pesan yang sama. sungguh orang ini bikin pusing kepala, kenapa selalu ikut campur ? "Rio mau mati" bentaknya lagi "Oh yah.. emang udah jalannya kalik" sahutku asal. "Lo bener-bener gak punya hati" seringainya menunjuk-nunjuk wajahku aku yang tak tahan segera berdiri "Terus kata lo gue gak boleh nolak gitu. Setahu gue dalam pernyataan gue punya pilihan nolak atau terima. terus kalo gue nolak, gue gak punya hati ? Baik kalo gitu mending gue gak punya hati." "Lo tuh bener-bener sok kecantikan. mentang-mentang cantik lo bisa pilih-pilih gitu kayak lo milih baju ?" "Semua orang berhak merasa nyaman jalanin hubungan dan gue gak ngrasa nyaman jalanin sama Rio" sahutku penuh penekanan. "dan masalah Rio mau mati itu bukan salah gue, siang gue bakal ketemu dia. dan lo bisa liat sendiri apa dia bener mau mati atau gak" sepulang sekolah kami kerumah Rio, setelah sedikit aku bujuk ia mau di temui..dan sialnya ia sekarang sedang asik nonton tv tak ada tanda-tanda depresi. "Lo liatkan bo ! Gak terjadi apa-apa sama dia" marahku setelah menemui Rio. "Ih.. aku kan gak jadi bunuh diri karena kamu mau terima aku" "Hahahhaaa.. sayangnya gak. sampai mimpipun lo gak bakal jadi pacar gue" "Jahat kamu Ray.. kalau gitu aku akan mati saja." "Silahkan! Lo mau pake cara apa ? tunjukin ke kita biar kita jadi saksi. lo mau gue ambiln pisau?" seringaiku penuh amarah aku tahu laki-laki didepanku terlalu pengecut untuk mati. Ia fikir surga bisa dipesan sampai mau mati dengan mudah?. sementara Chelsea hanya terdiam. "Lo tahukan sekarang Chel, siapa disini yang licik" tutupku sebelum pergi.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN