Empat Belas

1018 Kata

"Kita akhiri saja, ya. Aku nggak bisa besarin dia sendirian." Ya, aku tidak bisa membesarkannya. Aku tidak sekuat orang-orang diluar sana yang bisa menjadi Ibu tunggal. Bayangan cacian dan hinaan orang-orang tentang kehadirannya yang berasal dari dosa terbayang-bayang di benakku, menghantuiku dengan cara yang mengerikan. Membulatkan tekad karena hanya ini satu-satunya cara terbebas dari rasa malu dan juga semua masalah yang ada, kuhantam kuat-kuat kaca wastafel di toilet ruang rawat VIP ini, suara pecahan kacanya bergema nyaring ditempat yang senyap ini saat serpihan itu jatuh berhamburan bahkan ada yang mengenai tubuhku. Sakit? Tentu saja, tapi aku tetap bergeming di tempatku sama sekali tidak bergerak. Dibandingkan goresan kaca ini hati dan jiwaku jauh lebih sakit. Tanpa ada keraguan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN