Pengantin Pengganti - Part 16b

1633 Kata

“Jangan-jangan … kamu suka sama aku, ya, Mas? Sampai-sampai mau ngotot ikut,” tebakku. “Aku udah besar dan nggak perlu kamu awasi lagi. Lagian. seingatku … kamu juga nggak sepeduli itu ‘kan sama aku. Jadi, mending kamu di rumah aja, Mas. Jangan mengacaukan suasana liburanku,” lanjutku mencerca Mas Nino. Setelah mendengar ucapanku, rahang Mas Nino tampak mengeras, sementara pria itu melayangkan tatapan nggak sukanya padaku. “Heh, Kezia, bocah kecil tukang pembuat masalah, jangan terlalu percaya diri dengan pemikiran-pemikiran konyolmu tadi. Menjijikan!” cemooh Mas Nino. “Heh, aku bukan a--” Kalimatku tertahan di ujung lidah ketika Mas Nino menyela dengan ucapannya. “Dengarkan saya baik-baik. Pasang telingamu dan cerna kalimat saya di otakmu yang cetek itu!” titah Mas Nino dengan sindiran

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN