The Truth

1133 Kata
Pagi ini saat bangun tidur Shi Hui merasakan tubuhnya benar-benar drop, tenggorokan terasa sangat sakit dan badannya menggigil, kepalanya terasa sangat pening dengan susah payah Shi Hui mengambil termometer yang ada di dalam laci meja di samping tempat tidurnya dan meletakkannya di bawah ketiaknya selama beberapa saat hingga mengeluarkan bunyi bip. 38.5 derajat celcius Dari cermin besar yang ada di pojok ruangan sejajar dengan tempat tidurnya Shi Hui bisa melihat dengan sangat wajahnya saat ini nampak pucat pasi seperti vampir yang kekurangan darah. Ia menarik kembali selimut tebalnya mencoba mencari kehangatan namun tiba-tiba ia teringat sesuatu, sesuatu yang sangat penting. Sesuatu yang terkait dengan hal yang ia selidiki selama beberapa hari ini hingga ia nekat pergi ke TKP seorang diri malam-malam. tapi ia segera teringat bahwa hari ini adalah hari penting, hari dimana polisi akan memberikan konferensi pers terkait kasus kematian Alex Shen. Siang ini pihak kepolisian akan mengumumkan kesimpulan dari kasus ini, sebagai seorang wartawan terutama yang sudah mengawal kasus ini sejak awal tentu saja Shi Hui ingin mengetahu dan mendengarkan hasil akhirnya. Shi Hui bergegas bangun dari tempat tidurnya, semangatnya muncul menggebu-gebu, naman sayangnya semangat itu saja belumlah cukup hari ini, tubuhnya serasa menghianati tekadnya., Baru beberapa detik ia berdiri di atas kakinya mendadak tatapannya menjadi buram kakinya terhuyung, dunia seketika berubah menjadi warna ungu, kunang-kunang menari-nari di depan matanya, ia pun buru-buru berbaring kembali ke tempat tidurnya sebelum ia ambruk dengan konyol, karena jika itu terjadi tak ada seorangpun yang akan menolongnya mengingat ia hanya sendirian di flat ini.dalam kamar ini. “Baiklah Wen Shi Hui, tak peduli seberapa penting konferensi pers itu hari ini kau tak bisa pergi kemana-mana.” Katanya kepada dirinya sendiri. Ia menyerah, Shi Hui paling mengerti dengan kondisi badanya dan untuk hari ini ia benar-benar tak bisa kemana-mana selain berbaring dan memulihkan kondisi badannya. Shi Hui mengambil ponselnya dengan lemah mencari nomor kontak Qin Qin. Tak lama berselang terdengar suara dari seberang,” Shi Hui ada apa?” “Qin Qin….” katanya dengan nada suara lemah “Shi Hui? kau kenapa suaramu terdengar serak” “Aku sedang demam Qin Qin,” kata Shi Hui sambil sesekali terbatuk-batuk, sepertinya hari ini aku tak bisa datang ke konferensi pers, tolong gantikan aku hari ini yaa.“ Kau tak mau pergi ke rumah sakit, kalau kau mau pergi aku bisa mengantarmu” “Aku hanya butuh beristirahat saja, mungkin aku hanya kelelahan.” “Baiklah kalau begitu, kau fokus menyembuhkan dirimu saja aku akan menggantikanmu menghadiri konferensi pers, kau jangan khawatir. Pokoknya urusan Zhexiang, serahkan saja padaku” “Xie xie Qin Qin Wo ai ni.” Shi Hui mematikan ponselnya dan kembali meringkuk di balik selimut tebalnya dengan tubuh menggigil ***** Wen Hou meregangkan badannya yang terasa kaku menggerakkannya ke kanan dan ke kiri, “Akhirnya selesai juga laporan ini.” katanya sembari membolak balik laporan penyelidikan yang sudah dikerjakannya semalaman tadi dengan rau wajah puas. “Kapten ini kesimpulan laporan penyelidikan, semuanya sudah kususun dengan serapi dan sedetail mungkin.” Katanya dengan penuh semangat “Kerja bagus.” Li Shuai menoleh ke arah Hou Yin kemudian berkata,” Hou Yin, serahkan pada bagian Humas untuk konferensi pers nanti, Wang Zhoucheng sudah menunggunya sejak tadi.” “Ah dan satu lagi, kau bersiap-siaplah untuk menghadiri konferensi pers nanti.” “Aku? bukannya kau yang akan ikut dalam konferensi pers?” “aku punya seorang wakil yang sangat kompeten jadi biar dia saja yang menghadiri konferensi pers.” “Hmmmm, inilah mengapa para wartawan itu menggambarkanmu sebagai pria tua menyeramkan, polisi iblis tua, itu karena kau tak mau menunjukkan batang hidungmu sama sekali, senadainya saja kau mau muncul sekaliii saja dengan wajahmu itu aku yakin julukan itu akan berubah menjadii si polisi tampan, atau polisi dingin yang mempesona.” Semua yang ada di ruangan itu tertawa mendengar ocehan sang wakil kapten, di tim ini hanya Hou Yin lah yang satu-satunya berani berbicara demikian kepada sang kapten. “Itu terdengar seperti pujian untuk kapten, tapi entah kenapa kalau kau anda yang mengatakan malah membuatku merinding.” TImpal LuoYi yang sedari tadi mendengarkan percakapan itu. Hou Yin mengambil berkas itu dari tangan Li Shui dan berjalan keluar, baru beberapa langkah ia bertanya “Kapten, tidakkah kau ingin muncul dan mengubah imagemu? tanya Hou Yin sekali lagi memastikan.” “No.” “Tidakkah kau ingin..” “Apa lagi?” “Tidakkah kau ingin bertemu dengan gadis wartawan itu lagi, siapa tahu dia ada diantara wartawan-wartawan yang menghadiri konferensi pers hari ini.” Li Shuai memutar bola matanya, “cepat pergilah, Wang Zhoucheng sudah menunggumu!” teriaknya Sementara itu anggota lain saling bertatapan satu sama lain, mencoba mencerna kalimat terakhir yang diucapkan Hou yin. “Gadis itu? Siapa yang di maksud gadis itu.” “Entahlah itu pasti rahasia negara.” Sahut Luo Yi. **** “Qin Qin ayo cepat, konferensi pers kasus Alex akan dimulai satu jam lagi.” Seru Wu Lei dari depan. “Oke-oke.” Qin Qin yang sedang mengedit tulisan-tulisan yang akan dimuat bergegas mematikan layar komputernya. “Qin Qin dan Wu Lei bergegas masuk kedalam mobil yang akan membawa mereka ke tempat konferensi pers. Hari ini pukul dua siang pihak kepolisian akan mengadakan konferensi pers, Sejak Kasus kematian Alex Shen yang menggemparkan seantero masyarakat konferensi pers ini adalah konferensi resmi pertama yang diadakan pihak kepolisian, Jeda waktu yang lama jika dibandingkan dengan biasanya, kurang lebih 36 jam pihak kepolisian baru memberikan pernyataan resminya. Mungkin karena kasus ini cukup menyita atensi masyarakat sehingga mereka tak mau asal-asalan berspekulasi. Begitu sampai mereka masuk ke dalam sebuah ruangan yang memang sudah biasa dijadikan sebagai tempat konferensi pers. Bedanya kali ini semua kursi yang ada sudah terisi penuh kendati konferensi pers masih sejam lagi. beberapa rela berdiri di belakang semua sudah siap dengan kamera dan alat perekamnya, termasuk Qin Qin yang juga sudah tak kebagian kursi. Di Bagian depan ruangan itu terdapat sebuah meja panjang lengkap dengan beberapa buah kursi. Suasana di ruangan itu sangat ramai, semua orang berbicara, semua orang berpendapat ramainya sudah seperti pasar saja, barulah ketika tiga orang polisi masuk ke dalam, ruangan itu mendadak hening. Qin Qin membelalakkan matanya, ia memperhatikan tiga lelaki berseragam polisi yang baru saja masuk kedalam, Seorang polisi maju menjelaskan rentetan hasil penyelidikannya. dan kemudian apa yang diungkapkan selanjutnya membuat semua yang ada di ruangan itu geger. kematian Alex Shen bukan karena bunuh diri tapi karena pembunuhan berencana! pelakunya saat ini sudah diamankan pihak kepolisian, seorang wanita dengan inisial nama HM. Tak perlu di jelaskan mengenai siapa pemilik inisial nama itu pun semua orang sudah tahu siapa orang yang di maksud. Berita ini benar-benar membawa kehebohan hingga di segala penjuru tempat. konferensi pers itu berlangsung tak sampai lima belas menit, pun sesi pertanyaan yang sangat singkat belum cukup memuaskan hasrat ingin tahu wartawan-wartawan yang ada di dalam ruangan itu.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN