Setelah sampai di area parkiran satpam, Gamal membantu Kencana memakai helm. Sesekali mereka melirik ke arah tadi. “Kak? Itu teman Kakak?” ujar Kencana seraya khawatir jika saja teman Gamal dan Rendi bertengkar hebat disana. “Biarkan saja. Itu urusan mereka,” jawab Gamal memakai jaketnya. Tidak lupa memakai helm dan atribut lainnya. Setelah itu, dia mulai mengendarai KLX-nya, dan memberi isyarat kepada Kencana supaya naik di belakangnya. “Ayo, cepat. Keluargamu pasti sudah menunggu,” ujar Gamal. Kencana mengangguk kecil dan tersenyum tipis. Dia menyentuh pundak Gamal, lalu menaiki sepeda motor tinggi itu. “Sudah?” “Sudah, Kak.” Gamal mulai melajukan sepeda motornya. Mereka melirik ke arah Rendi yang hendak mengejar. Dia menyeringai ketika melihat pria itu tidak berkutik di tangan