22-Azam Meninggalkan Ayda, Ayda Kecewa
Eh dia kenapa sih? Aku terkejut, tiba-tiba saja Azam memelukku erat. Dia bahkan mengendus leherku, lalu menyesapnya lumayan lama.
Aku sampai merinding, mau melarangnya tapi tak kuasa. Karena jujur aku pun menikmatinya.
“Hey, kalian gila ya!” teriak Fadil heboh.
Tapi Azam tak peduli, dia malah semakin menjadi. Memelukku erat, menyentuh area buah-buahan kesukaannya, lalu dia membisikkan sesuatu yang membuatku terkejut luar biasa.
“Kamu menyukai Dion, heh?” Kamu ada main di belakangku? Aku tak akan membiarkanmu seenaknya pacaran dengan dia, lihat saja aku akan membuat dia pergi jauh dari kota ini biar tau rasa!” ujarnya sinis dan penuh penekanan.
Aku sudah membuka mulut hendak bicara, ya tentu saja melakukan pembelaan. Tapi ternyata tak semudah it
