10- Kontrak Gila

2025 Kata

Aku memejamkan mata saat dia semakin mengikis jarak antara kami. Pukkk Tangan yang tadinya menangkup kedua pipiku turun, dan malah salah satunya mendarat di dahiku. “Dasar m***m, sudah dua kali ya kamu ingin kucium, hahahah.” Dia tertawa renyah, membuatku malu luar biasa. “Belum waktunya sayang,” bisiknya i telingaku dengan bibirnya yang menempel. Membuatku merinding dan kembali merasakan getaran aneh yang membuatku melayang. “Si siapa yang mau dicium! Kenapa sih kamu suka ngaco begitu!” Aku sampai mau nangis rasanya saking malunya. Apa dia sengaja mempermainkanku? Sudah dua kali loh dia seperti ini, huwaaa! Aku mengais kejer dalam hati saking malunya. “Hey, kamu kecewa? Baiklah sini biar abang cium,” dia kembali mendekatkan wajahnya. Dengan sadar, aku meraup wajah mesumnya itu, “

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN