27-Azam Patah Hati
Tidak lama kemudian mereka kembali masuk ke dalam kamar. Aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan di belakangku.
Saat mereka masuk, aku Pura-pura tidur saja.
Azam duduk di sampingku, dia membelai rambutku dengan lembut. Aku masih diam saja tak meresponsnya.
“Tolong kamu temani dulu Ayda, aku ada pertemuan dengan klien. Tidak lama kok, hanya sebentar saja.” Aku mendengar suara Azam yang berbicara kepada Lily.
“Baiklah, dengan senang hati aku akan menjaga istri kesayanganmu ini,” jawab Lily, dia tersenyum lebar.
Istri kesayangan apa? Aku ini hanya Istri selingannya saja! Gerutuku dalam hati.
Kurasakan, Azam mengecup keningku sekilas. Lalu dia berbisik di telingaku, “ Aku pergi dulu ya, semoga cepat sembuh.” Aku bisa merasakan, dia menjauh dari sisiku. Kemudian terde
