Beberapa minggu berlalu.. Setelah semalam memergoki Vivi hendak meminum obat yang ia kira adalah obat penggugur kandungan. Hingga pagi ini Ridho belum juga beranjak dari apartemen Vivi. Keberadaan Ridho membuat ruang gerak Vivi terbatas. Pasalnya lelaki itu selalu membuntuti Vivi. Kecuali ke kamar mandi dan berganti baju. Awalnya justru lelaki itu hendak ikut masuk ke kamar mandi. Namun Vivi menolaknya mentah-mentah. Enak saja! Meskipun yaa..Ridho sudah melihat bahkan menjamah seluruh tubuhnya. Namun tetap saja. Vivi tak ingin lagi terulang yang kedua kalinya. Sebenarnya sudah berkali-kali Vivi meminta agar Ridho enyah dari hadapannya. Namun lelaki itu tak memusingkan ucapan Vivi. Hingga akhirnya Ridho mencapai batas kesabarannya. "Baiklah.." "Saya rasa, ini sudah saatnya. Saya ti