Seminggu lamanya Satya berada di kampung Ayunda. Kini mau tidak mau ia harus kembali ke Yogya, tuntutan kerjaan telah menanti dan menumpuk di sana. Ternyata bekerja melalui ponsel dengan jarak jauh, tidak selalu mudah. Tanda tangan dan sebagainya cukup membuat kepalanya pening. Ditambah lagi, Ayunda yang masih enggan untuk diajaknya pulang. Ayunda tengah mengawasi Fela dan teman barunya--anak Indah. Tengah bermain di teras rumah. "Yun, apa nggak sebaiknya kamu pulang?" Ibu yang kebetulan berada di ruang tamu bersama Ayunda tiba-tiba mengusap tangan putrinya yang telah menikah tersebut. "Nggak, Bu. Ayunda masih mau di sini. Nemenin ibu." "Ya jangan gitu dong, Yun. Kamu nggak kasihan sama Satya. Selain kerja dia bakal ngurus Fela sendirian loh." Satya yang telah siap pun kelu