Tidak di kampung, tidak di rumah sendiri, semuanya sama saja. Sama-sama membuat Dirga pusing.
Setelah menghakimi Lia dan Lee pria langsung pergi ke ruang kerja. Menetralisir kesetresannya dengan bekerja. Sedang Zia? Gadis itu diam membeku di depan balkon, ditemani gelapnya malam dan dinginnya hujan.
Apa Zia berlebihan? Tapi dia benar-benar belum siap. Namun bagaimana jika Dirga tiba-tiba menceraikannya dan mencari istri baru? Tidak-tidak, bukan itu masalahnya. Bagaimana jika dia berdosa, bukankah dia tidak boleh menolak walau sedang sibuk? Bahkan seorang istri harus membuka baju dan berbatik saat itu juga ketika seorang suami menginginkannya.
Tanpa pikir panjang Zia melangkah ke dapur, membuatkan teh hangat untuk Dirga dan menghampiri pria itu. Sedang yang lainnya sudah tertidur lelap k
