Pengorbanan

1015 Kata

"Bagaimana?" Dirga yang baru saja tiba menghardik dokter dengan tatapannya. Dokter sekelas tinggi ia hardik? Dirga ini. "Maaf Tu-," "Maaf?" Dirga sudah berdecih. Dia benci kata itu. Diawali kata maaf sudah pasti ada kecacatan atau ketidaksempurnaan dalam pekerjaannya dan Dirga benci itu. Dalam hal apapun. Dokter tadi dan beberapa dokter di belakangnya tertunduk dalam. "Maaf, Tuan. Tapi kami sudah berusaha semaksimal mungkin melakukan pembedahan dan membuang tumor itu semaksimal mungkin," jelas Dokter lain membuat tatapan dan rahang Dirga menajam. Apa maksudnya dari perkataan itu! "Kami butuh sel kecil yang dibutuhkan di oleh nona yang tidak ada dimanapun." "Apa aku bisa memberikannya?" suara kecil dari arah pintu membuat semua orang menoleh. "Zia?" Dirga yang sedang bersidekap l

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN