“Mau kemana lagi lo kali ini?” Tanya Zayn membuat kening Keisya mengernyit. “Tumben banget kayaknya lo kayak gini. Ada angin apa lo begini? Lagi nggak mau sesuatukan lo dari gue?” Zayn berdecak. “Jahat bangt sih pikiran lo sama gue.” Keisya mengedikkan bahunya. “Siapa tahukan, soalnya lo aneh sih.” “Aneh apaan? Emangnya baru kali ini gue baik sama lo? Bukannya selama ini emang gue baik ya sama lo? Apapun lo minta gue turutin, terkadang kalau lo nggak minta juga gue bakalan kasih. Iya enggak?” Keisya menganggukkan kepalanya. “Iya juga ya.” Hari ini Zayn benar-benar memberikan waktunya untuk Keisya. Entah mengapa ia ingin masa-masa kebersamaan mereka kembali terulang. Zayn memang selalu ada untuk Keisya, ia akan siap sedia saat sahabatnya itu benar-benar memerlukannya. Zayn memang sahab